Tragedi Berdarah Egypt Air
Drama pembajakan
pesawat maskapai Egypt Air berakhir dengan kekerasan dan pertumpahan darah. Hal
itu terjadi setelah pasukan komando Mesir menyerbu pesawat yang di dalamnya
masih terdapat banyak tawanan. Pembajakan dimulai dua hari sebelumnya. Pesawat
maskapai Egypt Air tujuan Malta yang terbang dari Athena, Yunani, dibajak
setelah lepas landas. Pembajak memaksa pilot mendaratkan pesawat di bandara
dekat Kota Valleta, Malta.
Setelah beberapa jam,
pembajak melepas beberapa penumpang. Namun, tidak lama pembajak menembak tiga
warga Israel dalam waktu dua hari. Perdana Menteri Malta memutuskan menyerbu
langsung pembajak. Pasukan komando Mesir segera beraksi di dalam pesawat.
Namun, pembajak juga
melawan dengan menembakkan senjata dan melemparkan granat di antara kerumunan
penumpang. Akibatnya, peristiwa itu memakan banyak korban, setidaknya 50
penumpang dan 6 pembajak tewas. (MI)
Demikian
informasi pagi ini, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar